beberapa hari ini dalam benak saya terngiang-ngiang banyak hal yang berhubungan dengan rejeki,yang saya sendiri dan juga orang lain rasakan. mungkin hal ini wajar apabila saya mengingat bahwa beberapa hari yang lalu saya berkesempatan membaca beberapa buku dari Ippho santosa yang memang membahas tentang rejeki. buku itu saya akui memang dibuat dengan bahasa yang cukup sederhana namun mempunyai makna dalam dan bisa diterima oleh semua kalangan pembaca. namun pada postingan saya kali ini tidak akan membahas tentang buku,karena ini bukan blog tentang resensi buku :)
Kamis, 13 Februari 2014
Di tulis oleh dhani
Silahkan Berkomentar | 02.24
"Rejeki itu memang ada ditangan Tuhan,namun itu bukan berarti kita pasrah atas rejeki yang mungkin belum kita rasakan saat ini"
beberapa hari ini dalam benak saya terngiang-ngiang banyak hal yang berhubungan dengan rejeki,yang saya sendiri dan juga orang lain rasakan. mungkin hal ini wajar apabila saya mengingat bahwa beberapa hari yang lalu saya berkesempatan membaca beberapa buku dari Ippho santosa yang memang membahas tentang rejeki. buku itu saya akui memang dibuat dengan bahasa yang cukup sederhana namun mempunyai makna dalam dan bisa diterima oleh semua kalangan pembaca. namun pada postingan saya kali ini tidak akan membahas tentang buku,karena ini bukan blog tentang resensi buku :)
Kalimat di awal postingan saya ini mungkin sudah menjelaskan
garis besar pemahaman yang saya dapatkan tatkala membaca buku dan juga
mengamati kondisi orang-orang disekitar saya beberapa waktu yang lalu.
memang sangat benar kalimat yang menyatakan bahwa rejeki itu memang ada
di tangan tuhan,sehingga penentu utama yang akan memastikan kita akan
mendapatkan rejeki atau tidak itu adalah tuhan. tidak ada keraguan sama
sekali terhadap penggalan kalimat tersebut. Namun yang perlu kita
perhatikan adalah bagaimana cara memaknai kalimat tersebut untuk
kemudian diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. memaknai
kalimat ini dengan baik sangatlah penting karena akan menentukan potensi
rejeki yang akan kita dapatkan sendiri di masa depan.
Banyak orang yang memaknai penggalan kalimat ini dengan kurang
tepat sehingga membuat rejeki yang bisa mereka dapatkan sendiri terbatas
karena mereka sendiri yang membatasinya. ini disebabkan karena ketika
orang benar-benar yakin bahwa rejeki itu di tangan tuhan,maka yang
terjadi di masyarakat pemahamannya menjadi berkembang seperti demikian
ini " rejeki itu di tangan tuhan,jadi persoalan apakah benar-benar akan
kita dapatkan atau tidak itu hanya tuhan yang berhak memberikannya. kita
sebagai manusia hanya bisa bersyukur atas apa yang kita miliki saat
ini" atau "miskin dan kaya itu sudah menjadi ketentuan tuhan karena
rejeki itu tuhan yang menentukan" atau juga "kalau semua orang ingin
kaya,maka siapa yang akan menjadi orang yang miskin?" dan masih banyak
contoh kalimat lain sebenarnya yang kalau dilihat sebenarnya tampak
sudah benar terkait rejeki namun tanpa disadari malah membatasi potensi
rejeki yang bisa kita dapatkan di masa depan.
Penggalan kalimat diatas memang kalau tidak dimaknai dengan
benar seakan-akan membuat kita harus pasrah terhadap kondisi hidup kita
yang berlebihan atau kekurangan. bagi yang hidup serba kekurangan
tampaknya harus menerima kondisinya yang kekurangan saat ini karena
memang rejeki itu ada di tangan tuhan. padahal sebenarnya menurut saya
pribadi, kalimat yang saya tulis di awal tulisan kali ini memiliki makna
yang lebih dalam daripada itu dan mendidik kita untuk selalu berusaha.
namun hanya sedikit orang-orang yang telah menyadarinya yang kemudian
menjadi orang-orang yang sukses. Rejeki itu memang berada di tangan
Tuhan, namun itu bukan berarti kita harus pasrah atas ketentuan yang
telah ditetapkan kepada diri kita terkait rejeki yang akan kita terima.
Rejeki memang ada di tangan Tuhan,oleh karena itu kita harus senantiasa
berusaha dan berdoa untuk memintanya dari Tuhan. kalaupun saat ini kita
masih serba kekurangan, tindakan kita yang hanya pasrah dan menghibur
diri dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa rejeki yang kita terima
saat ini sudah menjadi ketentuan Tuhan yang harus kita syukuri tentu
bukanlah menjadi sebuah solusi yang benar-benar kita perlukan. karena
seperti apapun keadaan kita saat ini,pasti akan ada perubahan di masa
depan apabila kita mau berusaha dengan penuh keyakinan untuk kemudian
merubah nasib kita. yang membuat kemudian nasib kita tak berubah
sebenarnya adalah karena kita yang tak benar-benar berkeinginan kuat
untuk mengubahnya dan hanya memaksakan diri untuk pasrah atas apa yang
telah dimiliki saat ini.
beberapa hal diatas inilah yang mungkin bisa saya bagi pada kesempatan
kali ini, bagi pembaca yang ingin berubah,maka berusahalah dan
berkeyakinanlah karena tanpa usaha dan yakin maka perubahan yang kita
inginkan hanyalah angan kosong belaka :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar