Kamis, 13 Februari 2014
Di tulis oleh dhani
Silahkan Berkomentar | 01.48
"Kekecewaan yang datang dalam hidup kita memang terkadang tak
mampu kita hindari karena tak ada yang tau apa yang akan kita alami di
masa depan, namun selalu yakinlah bahwa kekecewaan itu bukanlah sesuatu
yang menyakitkan karena sesungguhnya dialah yang akan mengantarkan kita
pada bentuk pemahaman yang lebih utuh mengenai realita kehidupan"
Siapa yang dalam hidup ini
tak pernah merasakan kekecewaan? pastinya tidak ada yang tidak pernah
merasakan perasaan ini karena sebenarnya perasaan kecewa merupakan salah
satu step dalam
kehidupan yang pasti dilewati oleh setiap manusia. perasaan kecewa itu
bisa timbul disebabkan oleh siapa saja tak terkecuali orang-orang
terdekat kita. biasanya perasaan ini muncul karena tidak tercapainya
ekspektasi yang kita miliki dalam hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) (2001) kata kecewa memiliki 3 arti. Pertama, kecil hati; tidak
puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb); tidak
senang. Kedua, cacat; cela. Dan ketiga, gagal (tidak berhasil) dalam
usahanya, dsb.
Dari beberapa arti kecewa seperti yang dijelaskan diatas,
tampaknya perasaan kecewa selalu digambarkan sebagai sesuatu yang
negatif dan tidak mengenakkan untuk kita alami. hal ini tercermin dari
kata tidak puas,tidak senang,dan tidak berhasil dalam usaha yang kita
lakukan sebagai 3 arti dari kecewa seperti yang telah dijelaskan pada
paragraf awal tadi. begitu negatifnya pemaknaan kata kecewa yang sering
kita rasakan sampai-sampai banyak orang yang berupaya semaksimal mungkin
untuk menghindarinya. memang harus kita akui bahwa perasaan kecewa itu
terkadang terasa sangat menyakitkan sampai-sampai ada yang meluapkan
perasaan kecewa tersebut dengan menangis dan lainnnya. masih belum
lekang mungkin dalam ingatan kita ketika setiap tahunnya ada jutaan
pelamar kerja yang harus menjalani ujian untuk dapat diterima di tempat
kerja yang mereka inginkan. hanya beberapa diantara mereka yang
kemudian bisa berbahagia karena bisa diterima sedangkan sisanya harus
menerima kekecewaan karena belum lolos seleksi kualifikasi untuk
mendapatkan bentuk pekerjaan tersebut.
Bagaimanapun upaya kita untuk menghindari kekecewaan, cepat atau
lambat kita pasti akan mengalaminya. semakin kita mencoba menghindarinya
maka kekecewaan itu juga akan makin dekat pada diri kita. karena ketika
kita berusaha keras menghindarinya, perasaan yang kemudian muncul
adalah bagaimana kita bisa menghibur diri kita sehingga tak benar-benar
merasakan kekecewaan itu terlalu dalam. padahal kekecewaan itu tak perlu
dihibur dengan angan kosong yang kita miliki. yang perlu kita lakukan
ketika kekecewaan itu datang adalah hadapi dengan tenang,jalani dengan
sabar dan maknai setiap rasa yang muncul didalamnya sebagai sebuah
motivasi baru yang akan menguatkan kita di masa depan. memaknai
kekecewaan itu sesungguhnya bukanlah sesuatu yang susah. anggaplah bahwa
kekecewaan itu hanyalah sebuah step dalam kehidupan yang bertujuan
untuk mengembangkan dan mendewasakan pemikiran kita. dengan begitu
logikanya adalah setelah melewati kekecewaan itu kita harus menjadi
pribadi yang lebih kuat.
Kalaupun kita merasa bahwa kekecewaan itu terlalu berat untuk dijalani karena kita memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi
di masa depan,maka rancanglah ekspektasi yang sesuai dengan kemampuan
kita saat ini. jangan biarkan ekspektasi diri yang kamu buat melebihi
kemampuan yang kamu miliki saat ini. karena sesungguhnya ekspektasi
lebih merujuk pada sebuah harapan jangka pendek,sehingga apabila
ekspektasi yang kita buat terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan
kemampuan kita saat ini,maka yang akan kita terima selanjutnya hanyalah
sebuah kekecewaan. ekspektasi berbeda dengan mimpi, karena mimpi lebih
merujuk pada harapan jangka pancang yang memang harus kita rancang mulai
saat ini, sedangkan ekspektasi lebih merujuk pada harapan jangka pendek
yang tentunya harus senantiasa disesuaikan dengan kemampuan kita saat
ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar